Rabu, 15 Mei 2013

antara ada dan tyada

Cheng beng : Antara ada dan tiada.

Dikatakan ada karena selalu eksis,
dikatakan tiada karena fisiknya tidak dapat
selalu ditemui.

Ada dan tiada sesungguhnya tidak
berbeda.

Saat ada hampir jarang dipikirkan, saat
tiada dicaripun hanya kenangan yg dapat
dilihat.

Masih perlukah melekat dengan ada dan
ketiadaan?

Manusia semasih hidup, jarang
diperhatikan, sesudah meninggal
memberikan persembahan yg terbaik pun
tak mampu mengantikan perlakukan dan
pelayanan sewaktu seseorang itu masih
hidup.

Saat Ceng beng semua orang ke kuburan,
yg dilihat hanya batu nisan dan tumpukan
tanah, tiada yg dapat diajak bicara, hanya
dua keping uang logam alat komunikasi,
utk bertanya sudah cukup atau belum.

Serta berbagai persembahan bagi mereka
yg membutuhkan.

Tetapi makna terindah adalah
kebersamaan, rasa bakti dari anak2 yg
berkumpul mendoakan leluhurnya.

Mendoakan agar mereka senantiasa
terlahir di alam yg lebih baik dan tak
terlahir di alam menderita, memberikan
laporan atas segala keturunan yg telah
ada, dan cerita hidup masing2 anak yg
senantiasa mengharap berkah dari orang
tua dan leluhurnya.

Inilah indahnya bentuk perhatian dan
peringatan kepada mereka yg paling
berjasa kepada kita.

Tetapi bila saat ini orang tua kita masih
ada, masih sehat, berikanlah kepada
mereka persembahan yg terbaik, kasih
sayang dan perhatian, makanan yg enak
untuk mereka rasakan saat ini.

Dan yg
paling penting dari semua itu adalah:

Ajaklah Orangtua untuk mengenal ajaran
kebajikan, agar semasa hidupnya memiliki
tabungan kebajikan, dan bertindak sesuai
dengan ajaran kebenaran, agar nanti
meninggal tidak kekurangan apapun dan
menjadi penghuni alam surga nan
bahagia.

Bakti yg terpenting adalah saat ini.

Lakukanlah sekarang sebelum semua
menjadi terlambat.

Eryady love you all as
Sent from BlackBerry® on 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar