Rabu, 15 Mei 2013

tambah teman atau musuh

Tambah teman atau musuh?

Alkisah Pada zaman Tiongkok Kuno ada
seorang petani mempunyai seorang
tetangga yg berprofesi sebagai pemburu
dan mempunyai anjing2 yg galak dan
kurang terlatih.

Anjing2 itu sering melompati pagar dan
mengejar domba2 petani. Petani itu
meminta tetangganya utk menjaga
anjing2-nya, tetapi ia tidak mau peduli.

Suatu hari anjing2 itu melompati pagar
dan menyerang beberapa kambing
sehingga terluka parah.

Petani itu merasa tak sabar, dan
memutuskan pergi ke kota untuk
berkonsultasi pd seorang hakim.

Hakim itu mendengarkan cerita petani itu
dengan hati2 dan berkata, "Saya bisa saja
menghukum pemburu itu dan
memerintahkan dia utk merantai dan
mengurung anjing2-nya.

Tetapi Anda akan kehilangan seorang
teman dan mendapatkan seorang musuh.

Mana yg kau inginkan, teman atau musuh
yang jadi tetanggamu?" Petani itu
menjawab bahwa ia lebih suka
mempunyai seorang teman.
"Baik, saya akan menawari Anda sebuah
solusi yg mana Anda harus menjaga
domba2 Anda supaya tetap aman dan ini
akan membuat tetangga Anda tetap
sebagai teman."

Mendengar solusi pak hakim, petani itu
setuju.

Ketika sampai di rumah, petani itu segera
melaksanakan solusi pak hakim.

dia
mengambil tiga domba terbaiknya dan
menghadiahkannya képada 3 anak
tetangganya itu, yg mana ia menerima
dengan sukacita dan mulai bermain
dengan domba2 tersebut. Utk menjaga
mainan baru anaknya, si pemburu itu
mengkerangkeng anjing pemburunya.

Sejak saat itu anjing2 itu tidak pernah
menggangu domba2 pak tani.

Di samping rasa terimakasihnya kepada
kedermawanan petani kepada anak2-nya,
pemburu itu sering membagi hasil buruan
kepada petani.

Sebagai balasannya petani mengirimkan
daging domba dan keju buatannya. Dalam
waktu singkat tetangga itu menjadi teman
yg baik.

Sebuah ungkapan Tiongkok Kuno
mengatakan, "Cara Terbaik utk
mengalahkan dan mempengaruhi orang
adalah dgn kebajikan dan belas kasih."

Sent from BlackBerry® on 3
eryady love you all

Tidak ada komentar:

Posting Komentar